Acetylcysteine : Kegunaan, Dosis, Dan Efek Samping

Acetylcysteine merupakan jenis obat pengencer dahak di saluran pernafasan. Selain itu, juga berfungsi mengatasi gangguan di organ paru-paru. Adapun kegunaannya beserta efek samping dan dosis akan dikaji lebih dalam pada ulasan berikut.

Acetylcysteine

Kegunaan

Pada umumnya obat dimanfaatkan untuk mengatasi sekresi mukus yang berlebihan. Kondisi tersebut terjadi karena berbagai penyakit pada saluran pernapasan.

Bronkitis

Penyakit di mana terdapat pembengkakan dan inflamasi di area bronkus. Akibatnya seseorang akan mengalami batuk berdahak dan serak.

Bronkiektasis

Bronkiektasis adalah suatu kondisi di mana terjadi pelebaran saluran udara ke paru-paru. Kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya penumpukan mucus sehingga paru-paru rentan terkena infeksi.

Fibrosis Kistik

Kelainan genetik di paru-paru ini membuat seseorang mengalimi kesulitan bernapas. Selain itu, adanya infeksi menyebabkan keluarnya dahak. Penyakit ini juga populer disebut muscoviscidosis.

Emfisema

Emfisema adalah kerusakan yang terjadi pada dinding di antara alveolus sehingga mengganggu pertukaran karbondioksida dan oksigen. Gejalanya yaitu bersin, batuk, napas pendek dan dahak berlebihan.

Pneumonia

Pneumonia merupakan penyakit infeksi di bagian paru-paru yang penyebabnya virus, bakteri atau jamur. Apabila terjadi dalam jangka panjang sangat membahayakan karena penderita kesulitan untuk bernapas akibat kantong alveolus penuh dengan cairan.

Dosis Obat

Aturan pakai dan dosis untuk anak-anak serta dewasa tentu tidak sama. Bentuk obatnya berbeda-beda di mana masing-masing memiliki aturan minum yang berbeda-beda.

Bentuk Oral Untuk Pasien Keracunan Paracetamol

Dosis yang dianjurkan untuk orang dewasa 5% berbentuk larutan sebanyak 140 mg. 4 jam kemudian dilanjutkan minum obat dengan dosis 70 mg.

Bentuk Oral

Dosis dewasa sebanyak 600 mg dalam satu hari atau 200 mg 3 kali. Anak 1 bulan sampai 2 tahun 100 mg per hari, sedangkan usia 2-7 tahun per hari 200 mg.

Dosis Inhalasi (Sebagai Mucolytic)

Dosis untuk dewasa sebanyak 3-4 kali setiap harinya atau setara 6-10 ml. Lalu setelah 2-6 jam dosis ditingkatkan 2-20 ml khusus untuk larutan 10%.

Dosis Untuk Keracunan Paracetamol Menggunakan Infus

Dosis awal untuk dewasa 150-200 ml dan setelah 4 jam obat diberikan 50 mg dalam 500 ml pengencer. Terakhir, setelah 16 jam dosisnya 100 mg dalam 1 liter pengencer. Dosis tersebut juga berlaku juga bagi anak-anak yang berat badannya lebih dari 40 kg.

Dosis anak yang berat badannya kurang dari 20 kg yaitu 150 mg dalam 3 ml pengencer dengan jarak 1 jam. Lalu, 4 jam kemudian 50 mg pada 7 ml pengencer dan 16 jam kemudian 100 mg pada 14 ml pengencer.

Dosis Mata Kering

Dalam satu hari orang dewasa mengkonsumsi 1-2 tetes atau sekitar 5% larutan sebanyak 3-4 kali.

Efek Samping

Orang yang meminum obat ini akan memiliki efek samping dari ringan hingga berat seperti halnya obat lainnya. Efek sampingnya tergantung respon dari masing-masing orang. Efek samping ringan antara lain muntah, mual dan mengalami gangguan di organ pencernaan.

Efek serius akibat pemakaian obat adalah ruam, mata kabur, demam, berkeringat, kejang, kulit kemerahan, hipotensi dan lain-lain. Penggunaan di mata kering akan menimbulkan rasa gatal, iritasi dan mata memerah. Sedangkan, efek untuk penggunaan inhalasi ada 3 macam, yaitu rhinorrhoea, hemoptitis dan stomatitis.

Penggunaan acetylcysteine harus sesuai dengan anjuran dari dokter mengingat ada banyak efek samping yang ditimbulkan. Meski demikian, obat tersebut dapat membantu mengatasi berbagai penyakit terutama yang berkaitan dengan sistem pernapasan.

Share